Lombok Utara, NTB — Harapan tentang masyarakat yang lebih sigap dan tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi maupun tsunami terus diupayakan. Bertempat di Aula Kantor Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-02/Tanjung melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Made Budiasa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bagi warga daerah rawan bencana, Selasa (9/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan masyarakat, tokoh adat, pemuda, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) sebagai bukti kuatnya kolaborasi lintas unsur dalam membangun budaya sadar bencana, terutama di wilayah pesisir Lombok Utara yang menjadi zona berisiko tinggi.
Menghadirkan narasumber dari BPBD KLU, Datu Ariyanata Bayuaji, S.IP, peserta dibekali pengetahuan mengenai tanda-tanda awal bencana, pentingnya pemetaan jalur evakuasi, hingga penyusunan rencana darurat keluarga yang harus disiapkan sejak dini.
“Kesiapsiagaan itu milik semua orang. Ketika warga paham apa yang harus dilakukan, risiko korban dapat ditekan,” tegas Ariyanata.
Sekretaris Desa Pemenang Timur, Sakaki Murad, S.H, turut memberikan apresiasi atas komitmen TNI dan BPBD yang terus hadir mengedukasi masyarakat. “Kegiatan seperti ini menyadarkan kita bahwa keselamatan dimulai dari kesiapan. Warga harus semakin tenang dan terlatih saat menghadapi keadaan darurat,” ujarnya.
Sertu Made Budiasa menegaskan bahwa kehadiran Babinsa bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga memastikan warga memperoleh bekal pengetahuan yang tepat saat bencana datang. “Masyarakat tidak boleh hanya waspada, tetapi juga memahami langkah yang harus dilakukan,” tegasnya.
Antusiasme warga terlihat melalui diskusi interaktif dan simulasi penyelamatan diri saat gempa. Suasana penuh semangat gotong royong mewarnai kegiatan yang berjalan tertib dan menggerakkan kepedulian kolektif, menjadi modal kuat dalam membangun desa yang lebih siap menghadapi situasi darurat.
