Berita  

Jagung Petani Lombok Barat Diserap Bulog, Harga Stabil Sesuai HPP

Jaga Ketahanan Pangan, Polri Kawal Penyerapan Jagung Petani di NTB

Lombok Barat, NTB – Sinergi antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Perum Bulog di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Pada hari Rabu, 26 November 2025, kegiatan penyerapan komoditas jagung pipilan kering petani lokal telah sukses dilaksanakan di Dusun Perengge, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini memastikan hasil panen petani terserap dengan harga yang ditetapkan pemerintah, sekaligus menjaga pasokan cadangan pangan strategis di wilayah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung di gudang milik Saudara Murdan ini dipantau langsung oleh pihak kepolisian, menegaskan peran aktif Polri dalam mengawal dan memastikan kelancaran distribusi serta penyerapan hasil pertanian.

Pengecekan Kualitas Jagung dan Kesesuaian Standar Pemerintah

Proses penyerahan jagung pipilan kering dimulai dengan serangkaian pengecekan kualitas yang ketat. Kualitas komoditas, terutama kadar air jagung, menjadi faktor krusial untuk penyerapan oleh Bulog sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kantor Binmas Polsek Kuripan, Ipda Imran, bersama Staf Bulog, Lalu Irfan Andri Saputra, Muh Taufiek Heryansah, dan Rizky, dilakukan pemeriksaan kadar air pada sampel jagung.

Hasil pengecekan di gudang tersebut menunjukkan bahwa kandungan kadar air jagung mencapai 12,0%. Standar kadar air maksimal yang ditetapkan oleh pemerintah (berdasarkan data normatif, umumnya sekitar 14% untuk harga tertinggi HPP) memastikan jagung tersebut berkualitas prima dan siap untuk disimpan sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Petani atas nama Muhammad Zukran kemudian menyerahkan hasil panennya, yaitu jagung pipilan kering seberat 1.000 Kilogram (1 Ton) dengan kadar air 13,5%. Berat per karung diukur rata-rata 70 Kg.

Harga Beli Sesuai Ketetapan dan Keuntungan Petani

Penyerapan jagung oleh Perum Bulog ini dilaksanakan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Untuk komoditas jagung pipilan kering dengan kadar air sesuai standar, harga yang ditetapkan adalah Rp6.400,00 per kilogram.

Harga ini menjadi angin segar bagi petani. Penyerapan di harga yang stabil dan transparan ini memutus rantai spekulasi harga di tingkat tengkulak, memberikan jaminan pendapatan yang layak, dan mendorong semangat petani untuk terus berproduksi.

“Penyerapan jagung dari petani oleh Bulog ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah, yang didukung penuh oleh Polri, untuk menjaga keseimbangan harga di tingkat petani dan memastikan stok pangan nasional aman,” ujar Kapolsek Kuripan, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., melalui keterangan tertulisnya.

Beliau juga menambahkan bahwa kehadiran Polri di lapangan, selain untuk memastikan keamanan, juga sebagai upaya pengawalan agar seluruh proses berjalan transparan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Kami memastikan tidak ada praktik curang atau penekanan harga yang merugikan petani. Ini adalah bagian dari Program Polri dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” tegas Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H.

Peran Strategis dalam Program Ketahanan Pangan Nasional

Kegiatan penyerapan jagung ini bukan sekadar transaksi jual beli biasa, melainkan bagian dari skema besar program pemerintah yang berkolaborasi dengan Perum BULOG. Fokus utama dari program ini adalah mengamankan komoditas strategis seperti jagung, yang sangat vital tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi langsung, tetapi juga sebagai bahan baku pakan ternak.

Dengan diserapnya jagung petani oleh Bulog, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) semakin kuat. Hal ini penting untuk stabilisasi harga di pasar ketika terjadi kelangkaan atau lonjakan permintaan, menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, dan pada akhirnya memperkuat ketahanan nasional dari sektor pangan.

Proses penyerahan dan penjualan jagung pipilan oleh petani kepada Perum Bulog di Lombok Barat ini telah berlangsung dengan aman dan lancar, berakhir pada Pukul 11.30 WITA, menunjukkan efektivitas sinergi lintas institusi dalam mendukung kesejahteraan petani dan keamanan pangan negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *