LOMBOK BARAT, NTB – Di tengah tantangan ekonomi dan isu ketahanan pangan global, peran aktif aparat keamanan dalam mendukung program pemerintah menjadi sangat krusial. Salah satunya terlihat dari langkah proaktif yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Bagik Polak Barat, Polsek Labuapi, Aipda Syarief H. Ia mengadakan kunjungan desa atau “sambang desa” untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong sebagai upaya nyata dalam mendukung program ketahanan pangan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 15 Agustus 2025, mulai pukul 10.00 Wita, dan berpusat di Desa Jerneng. Langkah ini menunjukkan bagaimana aparat kepolisian tidak hanya berfokus pada tugas keamanan, tetapi juga merangkul peran sosial untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Inisiatif Bhabinkamtibmas Polsek Labuapi Membangun Ketahanan Pangan Lokal
Masyarakat di Desa Jerneng, yang mayoritas berprofesi sebagai petani, menyambut baik inisiatif ini. Dalam kunjungan tersebut, Aipda Syarief H tidak datang dengan tangan kosong. Ia memberikan contoh praktis dan mengajak warga untuk menanam komoditas pangan yang mudah dibudidayakan seperti cabai, terong, dan tomat. Pilihan ini didasarkan pada kebutuhan pasar dan kemampuan adaptasi tanaman terhadap kondisi iklim lokal.
“Kami datang ke sini tidak hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga untuk mengajak bapak dan ibu sekalian menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan,” ujar Aipda Syarief H. “Lahan kosong di sekitar rumah atau pekarangan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan dan juga menjamin ketersediaan pangan bagi keluarga. Ini adalah bentuk gotong royong kita bersama dalam menghadapi tantangan ke depan.”
Program ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat paling dasar, yaitu keluarga dan desa. Dengan memanfaatkan lahan kosong, warga bisa mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar dan secara tidak langsung menstabilkan harga komoditas di tingkat lokal.
Hubungan Baik Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Sukses
Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, mengapresiasi langkah yang diambil oleh jajarannya. Menurutnya, pendekatan humanis dan proaktif seperti ini sangat efektif dalam menjalin kedekatan antara Polri dan masyarakat. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan silaturahmi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Program yang dilaksanakan oleh Aipda Syarief H ini adalah contoh konkret dari tugas Bhabinkamtibmas yang tidak hanya menjaga kamtibmas, tetapi juga menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat,” tutur Ipda I Nyoman Rudi Santosa. “Kami berharap, dengan adanya program ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya ketahanan pangan mandiri. Sinergi antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.”
Selain memberikan edukasi tentang budidaya tanaman, Aipda Syarief H juga menawarkan diri untuk menjadi penghubung jika warga membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai teknik bercocok tanam atau pendampingan dari instansi terkait. Hal ini menunjukkan komitmen Polsek Labuapi untuk memastikan program ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.
Dampak Nyata dan Harapan untuk Masa Depan
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini tidak hanya terwujud dalam bentuk fisik, tetapi juga membangun fondasi sosial yang kuat. Dengan terjalinnya silaturahmi yang erat, masyarakat merasa lebih nyaman dan terbuka untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam berbagai program. Ini adalah modal berharga dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan di desa.
Keberhasilan program di Desa Jerneng diharapkan bisa menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah hukum Polsek Labuapi. Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari aparat keamanan, upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional bisa dimulai dari skala terkecil. Langkah kecil ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Program yang dipelopori oleh Bhabinkamtibmas ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan proaktif dan kolaboratif merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan ini tidak hanya diukur dari jumlah tanaman yang ditanam, tetapi dari bagaimana hubungan baik dan kepercayaan terbangun, menjadi landasan yang kokoh bagi kemajuan desa.