MATARAM- Persatuan Perusahaan Air Minum se Indonesia (Perpamsi) menjalin kerjasama dengan PBA Resources Sdn Bhd (PBAR) yang perusahaan pengelolaan air minum asal Pulau Pinang Malaysia, Kamis (19/10/2023).
Kedua lembaga antar negara tersebut sepakat menjalin kerjasama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) antar perusahaan-perusahaan yang terlibat.
Ketua Perpamsi Lalu Ahmad Zaini menyampaikan, alasan memilih kerjasama dengan PBAR karena diketahui merupakan perusahaan pengelolaan air terbaik di Kerajaan Malaysia.
“Ini kerjasama Perpamsi dengan PBAR. Tentu yang paling penting itu adalah berbagai masalah di air minum. Dan kita ketahui PBAR ini adalah (perusahaan) pengelolaan air minum terbaik di Malaysia,” kata Zaini di Mataram, usai menandatangani kerjasama dengan PBAR.
Disampaikan Zaini, adapun bentuk kegiatan kerjasama nantinya akan dilakukan transfer pengetahuan ke kada pegawai atau karyawan untuk menerapkan menejemen pengelolaan air di dalam negeri.
“PBAR yang sudah punya akademi, keberhasilan pengelolaan air yang baik, kita berharap seluruh PDAM se Indonesia nanti bisa kita adakan pelatihan dan lain sebagainya jadi semacam mentor tempat kita untuk belajar,” kata Zaini.
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur PDAM Giri Menang Lombok Barat itu menerangkan, bahwa PBAR sendiri mempunyai kelebihan meminimalisir kebocoran-kebocoran air yang mengalir ke pelanggan.
“Pengelolaannya yang paling penting cara mengelolanya, bukan hanya sekedar teknologi, alaupun itu juga menjadi penting. Karena dia (PBAR) mampu membuat efisien tadi dalam hal pengelolaan dia cukup baik tingkat kebocorannya juga rendah,” kata Zaini.
Selain SDM, pihaknya juga nanti akan mencoba mengadopsi teknologi yang digunakan oleh PBAR, sehingga semakin memaksimalkan pelayanan PAM di Indonesia.
“Soal teknologi juga nanti kita akan pelajari. Dan kita ketahui karakter SDM kebudayaan kita dekat dengan Malaysia. Kita hanya perlu menyesuaikan saling mengisi,” kata Zaini.
Direktur PBAR Pathmanathan menyampaikan, nantinya para karyawan Perpamsi akan diajak untuk dilatih di Pulau Pinang Malaysia yang berdekatan dengan Indonesia.
“Pinang ini berdekatan dengan Indonesia, nantinya kami akan memberikan pelatihan pengetahuan bagaimana langsung praktek bukan sekedar teori,” kata Pathman.
Disampaikan Pathman, perbedaan yang paling signifikan dalam pengelolaan air minum yakni soal kompetisi kerja.
“Perbedaannya mungkin daya saing, kompetensi kerja, sumber daya manusia yang betul memahami dan bergelut di bidang itu,” kata Pathaman.